Judul :Studi Etnobotani Pada Masyarakat Tradisional Suku Rejang Di Desa Embong
Ijuk, Kecamatan Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang
Provinsi Bengkulu
Nama :
Oki Mantra
NPM :
E1B007035
Pembimbing
Utama : Wiryono, Ph.D.
Pembimbing Pendamping : Erniwati, S,hut, M.Sc
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara megabiodiversity terbesar di dunia yang kaya akan sumber daya hayati. Ini menyebabkan
Indonesia menduduki urutan kedua setelah Brazil yang cukup dikenal sebagai surganya keanekaragaman hayati dunia. Luas Brazil hanya 1,3 % luas daratan bumi, namun kekayaan alamnya sangat melimpah baik flora maupun faunanya. Indonesia memiliki 17 % jumlah spesies yang ada di dunia.
Hutan tropis yang sangat luas beserta
keanekaragarnan hayati yang ada di dalamnya merupakan sumber daya alam yang tak ternilai harganya. Indonesia juga dikenal sebagai gudangnya tumbuhan
obat sehingga mendapat julukan laboratorium
alam. (Arianto W. 2008)
Interaksi manusia dengan tumbuhan diawali sekitar ribuan
tahun yang lalu yaitu pemanfaatannya sebagai pangan, sandang dan papan yang
diperoleh oleh tumbuhan. Interaksi antara manusia dengan hutankhususnya
tumbuhan sudah berlangsung lama dimulai dengan keberadaan manusia itu sendiri.
Manusia modern terbentuk oleh lingkungan hidupnya dan sebaliknya manusia modern
membentuk lingkungan hidupnya. Manusia tidak dapat berdiri sendiri di luar
lingkungan hidupnya.
Pengkajian pemanfaatan tanaman oleh suatu masyarakat adat
atau suku dapat dilakukan dengan pendekatan etnobotani. Etnobotani merupakan
ilmu botani mengenai pemanfaatan tumbuhan dalam keperluan sehari-hari dan adat
suatu suku bangsa. Studi etnobotani tidak hanya mengenai data botani taksonomi
saja, tetapi juga menyangkut pengetahuan botani yang bersifat kedaerahan.
Pengetahuan ini berupa tinjauan interpretasi dan asosiasi yang mempelajari
hubungan timbal balik antara manusia dengan tanaman, serta pemanfaatan tumbuhan
tersebut. (Dhatmono
(2007)
Pengetahuan lokal
adalah pengetahuan yang dikembangkan oleh suatu komunitas masyarakat selama
beberapa abad. Pengetahuan lokal dikembangkan berdasarkan pengalaman, telah
diadaptasikan dengan budaya dan lingkungan setempat (lokal), serta bersifat
dinamis dan berubah.
Dalam konteks
konservasi sumberdaya hutan, pengetahuan lokal terkait dengan upaya masyarakat
lokal dalam memanfaatkan sumberdaya hutan secara lestari. Pengetahuan tentang keanekaragaman hayati dan
pemanfaatan bertumpu pada keanekaragaman budaya dan pelestarian keanekaragaman
hayati yang sering turut membantu mempererat keterpaduan dan tata nilai budaya
masyarakat lokal. Pengetahuan masyarakat lokal tentang pemanfaatan tumbuhan
berguna di kawasan konservasi penting untuk dipelajari sebagai informasi
pengembangan potensinya.
Tumbuhan bermanfaat, merupakan
tumbuhan yang bagian-bagiannya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia dan
dapat juga menjadi penyangga bagi kehidupan masyarakat setempat. Kelompok
tumbuhan yang dimanfaatkan tersebut umumnya berasal dari beberapa lingkungan
yang sangat berpengaruh terhadap pola-pola adaptasi mereka. Pemanfaatan yang berkesinambungan oleh
masyarakat akan membentuk suatu pola pemanfaatan tumbuhan oleh masyarakat itu
sendiri. Pola pemanfaatan tumbuhan tersebut dilatarbelakangi oleh tingkat
kemampuan dan pengetahuan masyarakat dalam mengenal dan mengeksplorasi sumber
daya tumbuhan di sekitarnya. Hal ini tidak saja berlaku pada pemanfaatan
tanaman sebagai sumber bahan pangan, minuman, sumber energi, bahan rumah tangga
tetapi juga digunakan untuk obat dan juga manusia
mengenal tumbuhan beracun yang biasanya digunakan untuk meracun ikan,beberapa
hewan lainnya serta tumbuhan beracun yang harus dijauhi.
Dalam era industrialisasi terjadi keterasingan generasi
muda terhadap pengetahuan lokal yang menurun sebagai akibat negative dari
teknologi. Pada umumnya generasi muda lebih senang dengan hiburan yang bersifat
teknologi seperti menonton TV, bermain Game dan Social network. Selain itu
modernisasi pertanian mengakibatkan penurunan hayati dan hilangnnya pengetahuan
serta hilangnya pengetahuan tentang jenis tumbuhan dan manfaatnya. Keadaan
seperti ini pasti akan mengakibatkan perubahan suatu kearifan local didalam
masyarakat. Penelitian
ini ditujukan untuk melakukan kajian etnobotani pada masyarakat dusun Embong
ijuk. Pengetahuan etnobotani ini
dapat mengungkap aneka jenis tumbuhan yang diketahui oleh masyarakat untuk bisa
memenuhi kebutuhan hidupnya serta melihat perbedaan
pengetahuan antara generasi muda dan tua dan melestarikan pengetahuan lokal. Penggalian informasi mengenai keanekaragaman
potensi tumbuhan di dusun embong ijuk ini perlu dilakukan karena informasi ini
diharapkan dapat memberi kesadaran banyak pihak untuk menjaga manfaat dan keberadaan
tumbuhan dalam upaya pelestarian kekayaan sumberdaya
hutan.
1.2 Tujuan
- Mengetahui keanekaragaman jenis-jenis pohon dan manfaatnya didesa Embong ijuk.
- Mengetahui apakah generasi muda didesa Embong ijuk mewarisi pengetahuan tentang jenis-jenis pohon dan manfaatnya.
1.3 Manfaat
Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai jenis-jenis tumbuhan yang dapat
digunakan oleh masyarakat yang berasal dari kebun dan pekarangan dan juga
sebagai informasi yang berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar