السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
THE Tiger Of Dragon

Selasa, 14 Februari 2012

Studi Etnobotani Pada Masyarakat Tradisional Suku Rejang Di Desa Embong Ijuk, Kecamatan Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu


Judul                                      :Studi Etnobotani Pada Masyarakat Tradisional Suku Rejang Di Desa Embong Ijuk, Kecamatan Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang  Provinsi Bengkulu
Nama                                      : Oki Mantra
NPM                                       : E1B007035
Pembimbing  Utama             : Wiryono, Ph.D.
Pembimbing Pendamping    : Erniwati, S,hut, M.Sc
 


I. PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara megabiodiversity terbesar di dunia yang kaya akan sumber daya hayati. Ini menyebabkan Indonesia menduduki urutan kedua setelah Brazil yang cukup dikenal sebagai surganya keanekaragaman hayati dunia. Luas Brazil hanya 1,3 % luas daratan bumi, namun kekayaan alamnya sangat melimpah baik flora maupun faunanya. Indonesia memiliki 17 % jumlah spesies yang ada di dunia. Hutan tropis yang sangat luas beserta keanekaragarnan hayati yang ada di dalamnya merupakan sumber daya alam yang tak ternilai harganya. Indonesia juga dikenal sebagai gudangnya tumbuhan obat sehingga mendapat julukan laboratorium alam. (Arianto W. 2008)
Interaksi manusia dengan tumbuhan diawali sekitar ribuan tahun yang lalu yaitu pemanfaatannya sebagai pangan, sandang dan papan yang diperoleh oleh tumbuhan. Interaksi antara manusia dengan hutankhususnya tumbuhan sudah berlangsung lama dimulai dengan keberadaan manusia itu sendiri. Manusia modern terbentuk oleh lingkungan hidupnya dan sebaliknya manusia modern membentuk lingkungan hidupnya. Manusia tidak dapat berdiri sendiri di luar lingkungan hidupnya.
Pengkajian pemanfaatan tanaman oleh suatu masyarakat adat atau suku dapat dilakukan dengan pendekatan etnobotani. Etnobotani merupakan ilmu botani mengenai pemanfaatan tumbuhan dalam keperluan sehari-hari dan adat suatu suku bangsa. Studi etnobotani tidak hanya mengenai data botani taksonomi saja, tetapi juga menyangkut pengetahuan botani yang bersifat kedaerahan. Pengetahuan ini berupa tinjauan interpretasi dan asosiasi yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan tanaman, serta pemanfaatan tumbuhan tersebut. (Dhatmono (2007)
Pengetahuan lokal adalah pengetahuan yang dikembangkan oleh suatu komunitas masyarakat selama beberapa abad. Pengetahuan lokal dikembangkan berdasarkan pengalaman, telah diadaptasikan dengan budaya dan lingkungan setempat (lokal), serta bersifat dinamis dan berubah.
Dalam konteks konservasi sumberdaya hutan, pengetahuan lokal terkait dengan upaya masyarakat lokal dalam memanfaatkan sumberdaya hutan secara lestari.  Pengetahuan tentang keanekaragaman hayati dan pemanfaatan bertumpu pada keanekaragaman budaya dan pelestarian keanekaragaman hayati yang sering turut membantu mempererat keterpaduan dan tata nilai budaya masyarakat lokal. Pengetahuan masyarakat lokal tentang pemanfaatan tumbuhan berguna di kawasan konservasi penting untuk dipelajari sebagai informasi pengembangan potensinya.
Tumbuhan bermanfaat, merupakan tumbuhan yang bagian-bagiannya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia dan dapat juga menjadi penyangga bagi kehidupan masyarakat setempat. Kelompok tumbuhan yang dimanfaatkan tersebut umumnya berasal dari beberapa lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap pola-pola adaptasi mereka. Pemanfaatan yang berkesinambungan oleh masyarakat akan membentuk suatu pola pemanfaatan tumbuhan oleh masyarakat itu sendiri. Pola pemanfaatan tumbuhan tersebut dilatarbelakangi oleh tingkat kemampuan dan pengetahuan masyarakat dalam mengenal dan mengeksplorasi sumber daya tumbuhan di sekitarnya. Hal ini tidak saja berlaku pada pemanfaatan tanaman sebagai sumber bahan pangan, minuman, sumber energi, bahan rumah tangga tetapi juga digunakan untuk obat dan juga manusia mengenal tumbuhan beracun yang biasanya digunakan untuk meracun ikan,beberapa hewan lainnya serta tumbuhan beracun yang harus dijauhi.
Dalam era industrialisasi terjadi keterasingan generasi muda terhadap pengetahuan lokal yang menurun sebagai akibat negative dari teknologi. Pada umumnya generasi muda lebih senang dengan hiburan yang bersifat teknologi seperti menonton TV, bermain Game dan Social network. Selain itu modernisasi pertanian mengakibatkan penurunan hayati dan hilangnnya pengetahuan serta hilangnya pengetahuan tentang jenis tumbuhan dan manfaatnya. Keadaan seperti ini pasti akan mengakibatkan perubahan suatu kearifan local didalam masyarakat. Penelitian ini ditujukan untuk melakukan kajian etnobotani pada masyarakat dusun Embong ijuk. Pengetahuan etnobotani ini dapat mengungkap aneka jenis tumbuhan yang diketahui oleh masyarakat untuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya serta melihat perbedaan pengetahuan antara generasi muda dan tua dan melestarikan pengetahuan lokal. Penggalian informasi mengenai keanekaragaman potensi tumbuhan di dusun embong ijuk ini perlu dilakukan karena informasi ini diharapkan dapat memberi kesadaran banyak pihak untuk menjaga manfaat dan keberadaan tumbuhan dalam upaya pelestarian kekayaan sumberdaya hutan.

1.2 Tujuan
  • Mengetahui keanekaragaman jenis-jenis pohon dan manfaatnya didesa Embong ijuk.
  • Mengetahui apakah generasi muda didesa Embong ijuk mewarisi pengetahuan tentang jenis-jenis pohon dan manfaatnya.

1.3 Manfaat
            Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai jenis-jenis tumbuhan yang dapat digunakan oleh masyarakat yang berasal dari kebun dan pekarangan dan juga sebagai informasi yang berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan





Tidak ada komentar:

Posting Komentar